Laman

Senin, 29 Juli 2013

Baca Aja (Tugas Essai MPA Jurusan Bahasa Jerman UNJ 2013)

Hai teman-teman yang masih setia mengukir sejarah, yakni singgah di blog saya :)
Sekarang, saya ingin berbagi sedikit hal menarik dalam rangka menyelesaikan tugas MPA Jurusan Bahasa Jerman UNJ.
Baiklah, kita mulai dengan kenapa saya memilih jurusan ini.
Selama menduduki bangku SMA, saya sempat belajar dasar-dasar bahasa Jerman. Saya sedikit lebih menyukai bahasa asing yang satu ini karena cara pengucapannya tidak sesulit yang dibayangkan. Ya, mungkin ada sedikit huruf yang dibaca secara agak rumit, tapi tetap bisa dilatih jika kamu mau mencoba membacanya.
Ada keinginan sederhana jika saya menjadi mahasiswi lulusan jurusan ini, yakni saya bisa melanjutkan pendidikan perkuliahan dengan beasiswa di Jerman, mungkin jurusan Sastra Jerman atau jurusan lain yang saya minati. Pak Habibie saja bisa, maka saya pun bisa :P

Berikut ini hal-hal menarik yang saya dengar sehingga saya jatuh cinta pada Jerman.
·         Disiplin
Menurut saya, kedisiplinan sangat menjanjikan masa depan yang cerah. Saya ingin membiasakan diri menjadi pribadi yang disiplin seperti orang Jerman pada umumnya.
Kedisiplinan di Jerman bisa dijadikan contoh, yakni dalam hal kedatangan kendaraan umum, baik itu bus, kereta api, pesawat terbang, dan lain-lain. Bagi saya, waktu sangat berharga dan saya bukan orang yang suka menunggu.
Seringkali, saya berusaha datang tepat waktu tapi saya yang harus menunggu kedatangan mereka yang tidak tepat waktu. Hal itu sangat menyebalkan dan merugikan saya secara pribadi.
Saya yakin, keterlambatan banyak orang Indonesia selain disebabkan kedatangan kendaraan di Indonesia yang terlambat, mereka memiliki kepribadian yang lamban dan suka menunda-nunda. Kedisiplinan seakan menjadi lenyap di Indonesia.

·         Peduli Kebersihan
Saya heran, orang Jerman adalah orang yang memiliki cara hidup yang lebih bebas dibandingkan dengan Indonesia. Berarti, mereka bebas membuang sampah sembarangan. Tapi tidak, mereka justru bebas dalam hal mengembangkan diri menjadi lebih baik. Mereka dengan sadar membuang sampah di tempat sampah, sesuai dengan jenis sampahnya. Sikap tersebut membuat setiap sudut wilayah dan tempat di Jerman tampak asri.
Katanya sih, ada peraturan tentang kebersihan yang secara tegas ditegakkan. Denda yang tidak murah jika melanggar aturan tersebut menjadi ancaman tersendiri, bukan? Uniknya, Indonesia memiliki sejumlah besar peraturan perundang-undangan yang memiliki sanksi yang bisa dibilang tidak murah. Tapi kenyataannya, peraturan tersebut dianggap tidak ada lagi. Banyak orang Indonesia yang secara sadar membuang sampah sembarangan tanpa takut dikenai sanksi atau denda.

Dua hal di atas ingin saya buktikan sendiri jika saya berhasil menjejaki Jerman. Saya berjanji sepulang dari Jerman saya akan berusaha menerapkan kedua hal tersebut dan mempengaruhi siapapun di sekitar saya untuk menerapkan hal-hal tersebut bersama-sama sehingga Indonesia ke depannya bisa menjadi negara maju dalam hal kedisiplinan dan kebersihan, sebagaimana Jerman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Leave your comment :)