Hai teman-teman yang masih setia mengukir
sejarah, yakni singgah di blog saya :)
Sekarang, saya ingin berbagi sedikit hal
menarik dalam rangka menyelesaikan tugas MPA Jurusan Bahasa Jerman UNJ.
Baiklah, kita mulai dengan kenapa saya memilih
jurusan ini.
Selama menduduki bangku SMA, saya sempat
belajar dasar-dasar bahasa Jerman. Saya sedikit lebih menyukai bahasa asing
yang satu ini karena cara pengucapannya tidak sesulit yang dibayangkan. Ya,
mungkin ada sedikit huruf yang dibaca secara agak rumit, tapi tetap bisa
dilatih jika kamu mau mencoba membacanya.
Ada keinginan sederhana jika saya menjadi mahasiswi lulusan jurusan ini, yakni saya bisa melanjutkan pendidikan perkuliahan dengan
beasiswa di Jerman, mungkin jurusan Sastra Jerman atau jurusan lain yang saya
minati. Pak Habibie saja bisa, maka saya pun bisa :P
Berikut ini hal-hal menarik yang saya dengar
sehingga saya jatuh cinta pada Jerman.
·
Disiplin
Menurut saya,
kedisiplinan sangat menjanjikan masa depan yang cerah. Saya ingin membiasakan
diri menjadi pribadi yang disiplin seperti orang Jerman pada umumnya.
Kedisiplinan di
Jerman bisa dijadikan contoh, yakni dalam hal kedatangan kendaraan umum, baik
itu bus, kereta api, pesawat terbang, dan lain-lain. Bagi saya, waktu sangat
berharga dan saya bukan orang yang suka menunggu.
Seringkali, saya
berusaha datang tepat waktu tapi saya yang harus menunggu kedatangan mereka
yang tidak tepat waktu. Hal itu sangat menyebalkan dan merugikan saya secara
pribadi.
Saya yakin,
keterlambatan banyak orang Indonesia selain disebabkan kedatangan kendaraan di
Indonesia yang terlambat, mereka memiliki kepribadian yang lamban dan suka
menunda-nunda. Kedisiplinan seakan menjadi lenyap di Indonesia.
·
Peduli Kebersihan
Saya heran,
orang Jerman adalah orang yang memiliki cara hidup yang lebih bebas
dibandingkan dengan Indonesia. Berarti, mereka bebas membuang sampah
sembarangan. Tapi tidak, mereka justru bebas dalam hal mengembangkan diri
menjadi lebih baik. Mereka dengan sadar membuang sampah di tempat sampah,
sesuai dengan jenis sampahnya. Sikap tersebut membuat setiap sudut wilayah dan
tempat di Jerman tampak asri.
Katanya sih, ada
peraturan tentang kebersihan yang secara tegas ditegakkan. Denda yang tidak
murah jika melanggar aturan tersebut menjadi ancaman tersendiri, bukan?
Uniknya, Indonesia memiliki sejumlah besar peraturan perundang-undangan yang
memiliki sanksi yang bisa dibilang tidak murah. Tapi kenyataannya, peraturan
tersebut dianggap tidak ada lagi. Banyak orang Indonesia yang secara sadar
membuang sampah sembarangan tanpa takut dikenai sanksi atau denda.
Dua hal di atas
ingin saya buktikan sendiri jika saya berhasil menjejaki Jerman. Saya berjanji
sepulang dari Jerman saya akan berusaha menerapkan kedua hal tersebut dan
mempengaruhi siapapun di sekitar saya untuk menerapkan hal-hal tersebut bersama-sama
sehingga Indonesia ke depannya bisa menjadi negara maju dalam hal kedisiplinan
dan kebersihan, sebagaimana Jerman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Leave your comment :)